Apa itu Linux ?
Di awal tahun 90an, Linux Torvalds – seorang mahasiswa di University of Helsinki, Finlandia – bermaksud membuat kernel Unix untuk komputer personal / PC. Kernel (inti suatu sistem operasi) ini kemudian diberi nama Linux. Pada saat yang bersamaan, Richard Stallman dan rekan-rekannya di Free Software Foundation sedang menulis sekumpulan program bantu untuk Unix yang kemudian dikenal sebagai GNU Project. Kedua pihak ini kemudian bergabung sehingga terbentuklah GNU/Linux yang merupakan suatu sistem operasi lengkap dengan aplikasi dan program bantu didalamnya.
Di awal tahun 90an, Linux Torvalds – seorang mahasiswa di University of Helsinki, Finlandia – bermaksud membuat kernel Unix untuk komputer personal / PC. Kernel (inti suatu sistem operasi) ini kemudian diberi nama Linux. Pada saat yang bersamaan, Richard Stallman dan rekan-rekannya di Free Software Foundation sedang menulis sekumpulan program bantu untuk Unix yang kemudian dikenal sebagai GNU Project. Kedua pihak ini kemudian bergabung sehingga terbentuklah GNU/Linux yang merupakan suatu sistem operasi lengkap dengan aplikasi dan program bantu didalamnya.
GNU/Linux atau yang oleh kebanyakan penggunanya disebut dengan nama Linux, tersebar cepat beritanya melalui Internet (saat ini merupakan awal kemunculan Internet). Dan kemudian banyak programmer Unix yang bergabung untuk menghasilkan Linux yang lebih baik.
Jadi apa yang sekarang kita kenal dengan nama Linux ini adalah kombinasi dari kernel Linus Torvald, berbagai perangkat lunak dari GNU Project, dan juga program-program lainnya yang dikembangkan oleh banyak programmer dari seluruh penjuru dunia.
Jadi apa yang sekarang kita kenal dengan nama Linux ini adalah kombinasi dari kernel Linus Torvald, berbagai perangkat lunak dari GNU Project, dan juga program-program lainnya yang dikembangkan oleh banyak programmer dari seluruh penjuru dunia.
Preview KDE
Saat KDE 4.0 dirilis saya termasuk yang kurang puas dengan rilis yang menurut saya adalah hasil kerja yang belum selesai dan belum siap untuk diproduksi lebih lanjut. Sejak versi 4.2 kekecewaan saya mulai terobati, jelas karena tim KDE yang melakukan desain dan coding ulang Desktop Environment terdepan ini sestabil apa yang didapat banyak penggunanya pada KDE 3. Tim KDE juga sukses menambahkan nuansa dan fitur-fitur baru yang membuat KDE 4.2 lebih unik dan menjadi terdepan diantara pesaingnya.
Sama seperti saat KDE 3.5 dipatok sebagai versi aplikasi terstabilisasi jangka panjang, KDE 4.5 pun demikian dikembangkan dengan memperbaiki bug dan menambah kestabilannya. Pengguna KDE saat ini belum akan menikmati banyak fitur-fitur baru, namun bukan berarti tak ada sama sekali. Berikut adalah fitur baru atau setidaknya nuansa berbeda yang akan bisa anda temui di KDE 4.5 (Saya test via Mandriva 2010.1 Cooker).
1. Area Notifikasi di Systray lebih mantap
KDE 4.5 terus melanjutkan improvisasi notifikasi sistem desktop anda dengan membuat protokol baru berbasis D-Bus yang menawarkan tampilan notifikasi yang seragam untuk aplikasi berbasis KDE dan Gnome. Para pengembang luar biasa ini juga membuat icon-icon pada systray lebih konsisten dan keren.
Sama seperti saat KDE 3.5 dipatok sebagai versi aplikasi terstabilisasi jangka panjang, KDE 4.5 pun demikian dikembangkan dengan memperbaiki bug dan menambah kestabilannya. Pengguna KDE saat ini belum akan menikmati banyak fitur-fitur baru, namun bukan berarti tak ada sama sekali. Berikut adalah fitur baru atau setidaknya nuansa berbeda yang akan bisa anda temui di KDE 4.5 (Saya test via Mandriva 2010.1 Cooker).
1. Area Notifikasi di Systray lebih mantap
KDE 4.5 terus melanjutkan improvisasi notifikasi sistem desktop anda dengan membuat protokol baru berbasis D-Bus yang menawarkan tampilan notifikasi yang seragam untuk aplikasi berbasis KDE dan Gnome. Para pengembang luar biasa ini juga membuat icon-icon pada systray lebih konsisten dan keren.
Area notifikasi ini juga menawarkan popup yang lebih sedikit dan merangkum pesan notifikasi yang ada sebelumnya pada sebuah tab sesuai aplikasinya. Menu dan Widget area notifikasi pada KDE 4.5 juga akan dirender langsung oleh Desktop yang anda pakai, tak perduli toolkit yang digunakannya.
2. Improvisasi KWin yang Luar Biasa
KWin sebagai Window Manager dari KDE telah menambahkan fitur yang mendukung Window Tiling, mirip solusi yang dimiliki oleh Ion Window Manager. Dengan fitur ini pengguna dapat mengubah window-window baru yang ada menjadi bersebelahan, diatas, dibawah window pada layar tersebut, menempatkan ulang, maupun mengubah ukurannya.
Fitur lain yang mungkin luput dari pemberitaan banyak pihak tentang KWin pada KDE 4.5 adalah adanya efek blur pada efek komposit desktop milik KDE. Fitur ini akan membuat suatu bagian dari window menjadi sama sekali transparan ataupun hanya translucent (baik keseluruhan bagian maupun sebagian saja dari window tersebut tergantung theme-nya) menjadi background yang blur/membayang dibelakangnya. Fitur ini sebenarnya pernah dimasukkan pada rilis KDE 4 sebelumnya namun kemudian dihapus karena banyak bug yang terdeteksi. Fitur luar biasa ini sayangya tak bisa dinikmati disemua kartu grafis dengan benar, mungkin inilah sebabnya fitur ini tak banyak digaungkan.
Improvisasi lain yang cukup penting ada di engine theme Aurorae adalah dukungan sistem tabbed window yang dikenalkan pertama kali pada theme Oxygen di KDE 4.4. Theme Aurorae sendiri akan diintegrasikan kepada pilihan menu berikut dekorasi window lainnya ke menu lain. Section Window Decorations pada System Settings KDE 4.5 juga dipindah ke section baru “Workspace Appereance” yang memasukkan bagian Desktop Theme dan Splash Screen setting.
3. Dukungan Webkit untuk Konqueror
Konqueror akan tetap dijadikan browser default di KDE 4.5. Pada versi terbaru di KDE 4.5 nanti, Konqueror akan ada K-Part untuk Webkit yang akan diintegrasikan ke fitur standar Konqueror seperti ad-blocking, penyimpanan password, plugin dan lainnya. Memang engine rendering dari Konqueror sendiri masih akan tetap memakai KHTML (yang sebenarnya juga turunan dari WebKit) namun pengguna dapat menambahkan opsi untuk memasang kpart-webkit dari masing-masing repo Linux mereka. Sebagai informasi, Webkit kini tak hanya digunakan oleh browser Safari milik Apple, browser iPhone/iPad tapi juga Google Chrome/Chromium.
4. Fitur baru Plasma KDE
Plasma sebagai desktop shell KDE juga ditambahi beberapa fitur baru yang sudah bisa dinikmati pada KDE SC 4.5. Beberapa diantaranya seperti tombol Preview pada modus Folderview.
KDE juga menambahkan banyak fitur dan perbaikan pada aplikasi-aplikasi penyertanya, KDE Games, admin tool dan aplikasi lain. KDE 4.5 akan dirilis untuk berbagai OS, antara lain Linux, FreeBSD/Unix, Windows dan Mac OSX. Kebanyakan distribusi linux sudah menambahkan update file binari langsung pada repositori masing-masing (tunggu di Mandriva, Ubuntu, OpenSUSE, Fedora dan lainnya). Saya yakin anda mungkin lebih tertarik mengkompilasi KDE dari source codenya langsung.
2. Improvisasi KWin yang Luar Biasa
KWin sebagai Window Manager dari KDE telah menambahkan fitur yang mendukung Window Tiling, mirip solusi yang dimiliki oleh Ion Window Manager. Dengan fitur ini pengguna dapat mengubah window-window baru yang ada menjadi bersebelahan, diatas, dibawah window pada layar tersebut, menempatkan ulang, maupun mengubah ukurannya.
Fitur lain yang mungkin luput dari pemberitaan banyak pihak tentang KWin pada KDE 4.5 adalah adanya efek blur pada efek komposit desktop milik KDE. Fitur ini akan membuat suatu bagian dari window menjadi sama sekali transparan ataupun hanya translucent (baik keseluruhan bagian maupun sebagian saja dari window tersebut tergantung theme-nya) menjadi background yang blur/membayang dibelakangnya. Fitur ini sebenarnya pernah dimasukkan pada rilis KDE 4 sebelumnya namun kemudian dihapus karena banyak bug yang terdeteksi. Fitur luar biasa ini sayangya tak bisa dinikmati disemua kartu grafis dengan benar, mungkin inilah sebabnya fitur ini tak banyak digaungkan.
Improvisasi lain yang cukup penting ada di engine theme Aurorae adalah dukungan sistem tabbed window yang dikenalkan pertama kali pada theme Oxygen di KDE 4.4. Theme Aurorae sendiri akan diintegrasikan kepada pilihan menu berikut dekorasi window lainnya ke menu lain. Section Window Decorations pada System Settings KDE 4.5 juga dipindah ke section baru “Workspace Appereance” yang memasukkan bagian Desktop Theme dan Splash Screen setting.
3. Dukungan Webkit untuk Konqueror
Konqueror akan tetap dijadikan browser default di KDE 4.5. Pada versi terbaru di KDE 4.5 nanti, Konqueror akan ada K-Part untuk Webkit yang akan diintegrasikan ke fitur standar Konqueror seperti ad-blocking, penyimpanan password, plugin dan lainnya. Memang engine rendering dari Konqueror sendiri masih akan tetap memakai KHTML (yang sebenarnya juga turunan dari WebKit) namun pengguna dapat menambahkan opsi untuk memasang kpart-webkit dari masing-masing repo Linux mereka. Sebagai informasi, Webkit kini tak hanya digunakan oleh browser Safari milik Apple, browser iPhone/iPad tapi juga Google Chrome/Chromium.
4. Fitur baru Plasma KDE
Plasma sebagai desktop shell KDE juga ditambahi beberapa fitur baru yang sudah bisa dinikmati pada KDE SC 4.5. Beberapa diantaranya seperti tombol Preview pada modus Folderview.
KDE juga menambahkan banyak fitur dan perbaikan pada aplikasi-aplikasi penyertanya, KDE Games, admin tool dan aplikasi lain. KDE 4.5 akan dirilis untuk berbagai OS, antara lain Linux, FreeBSD/Unix, Windows dan Mac OSX. Kebanyakan distribusi linux sudah menambahkan update file binari langsung pada repositori masing-masing (tunggu di Mandriva, Ubuntu, OpenSUSE, Fedora dan lainnya). Saya yakin anda mungkin lebih tertarik mengkompilasi KDE dari source codenya langsung.